Kerajaan Demokratis Falalia

Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, Tchaikovsky merupakan komposer yang menggubah sedikit irama lagu kebesaran Kekaisaran Perancis, Marche Henry IV. Dia yang berperan dibalik irama lagu "Marche Henri IV" yang terkenal itu. Lantas siapakah Tchaikovsky ini?.

Mim goot seenten ja us te viktor ialah lagu kebangsaan Falalia. Lagu ini diadaptasi dari Marche Henry IV. Melodinya datang dari Thoinot Arbeau yang bekerja sebagai Orchesographie . Nada instrumentalnya diperkenalkan oleh Tchaikovsky. Liriknya sendiri dibuat oleh Sir.Rafael Edwardo yang pada awalnya lirik dari lagu ini menggunakan bahasa Inggris. Ada 7 stanza yang pada awalnya dinyanyikan di lagu ini. Akan tetapi, berdasarkan keputusan Perdana Menteri No.05/KPM/LK/23, Lirik yang ditetapkan di lagu kebangsaan hanya tiga saja. Ketiga stanza ditetapkan sebagai lagu kebangsaan. Mim goot seenten ja us te viktor dimainkan saat upacara bendera. Lagu kebangsaan mulai dinyanyikan ketika bendera dinaikan dan berhenti ketika bendera sudah berada di tiang yang paling tinggi. Upacara bendera utama dilaksanakan pada Hari Kemerdekaan Falalia pada tanggal 15 September 2017. Upacara ini dipimpin oleh Raja Kerajaan Falalia. SEJARAH Jauh - jauh hari sebelum hari Kemerdekaan Falalia. Para Nasional

Sebelum tercipta bendera yang seperti saat ini, Sang Cahaya Kemenangan mengalami beberapa perubahan bentuk. Perubahan itu didasari oleh beberapa alasan. Perubahannya hanya berada didalam penambahan warna serta simbol. Untuk lebih lengkapnya, silahkan baca artikel dibawah. 

  Bendera Kerajaan Demokratis Falalia atau yang lebih sering disingkat sebagai Bendera Kerajaan Falalia adalah Sang Cahaya Kemenangan. Bendera Negara Sang Cahaya Kemenangan berbentuk empat persegi panjang dengan ukuran 2/3 dari panjang bendera serta bagian atas dominan biru dengan simbol fatistaarte didalamnya dan bagian bawah berwarna merah dan emas dengan ukuran yang sama. SEJARAH SANG CAHAYA KEMENANGAN Pada tanggal 19 Agustus, sehari setelah penetapan lambang negara berlangsung, Panitia Persiapan Kemerdekaan bagian Lambang dan Simbol Negara ( PPKbLS) mengadakan lomba untuk merancang bendera negara. Ada beberapa kriteria bentuk bendera yang akan dibuat kelak. Kriteria tersebut ialah bendera negara harus berbentuk sederhana namun keren di lihat, memiliki arti filosofi yang mendalam, searah dengan ideologi negara. Ada uang sebesar 1000 Fatih yang disiapkan oleh Panitia untuk para pemenang. Kelima bendera yang dipilih oleh PPKbLS Perlombaan kali ini dihadiri oleh 25 M

Lambang negara Kerajaan Falalia terdiri atas 2 yaitu Lambang Keluarga Kerajaan serta Lambang Rakyat. Akan tetapi, pada akhirnya, lambang Rakyatlah yang secara de jure diakui di dunia intermikronasional. Lambang Rakyat juga disebut Perisai Raja Rimba. Bentuknya sendiri ialah sebuah perisai yang diapit oleh kedua singa serta sebuah semboyan " Mim goot seenten ja us te viktor " yang memiliki arti "Ya Tuhanku, kirimkanlah kepada kami kemenangan" yang ditulis diatas pita berwarna merah dan dicekram erat oleh Raja Rimba. Lambang ini dirancang oleh Juan, Rakyat Falalia dan disempurnakan oleh HcT, Theodorus, Presiden Republik bersatu Excellent dan pemakaiannya diresmikan pada tanggal 15 september 2017 saat sidang kabinet pertama Falalia. SEJARAH PERISAI RAJA SIMBA Setelah perang kemerdekaan Falalia berakhir ( 15 Juni 2017 - 08 Agustus 2017 ), disusul pengakuan kekalahan dan permintaan penggabungan negara dari Haikal I serta desakan untuk mendeklarasikan kemerdekaan

Pada tanggal 15 September 2017, dengan bangganya, Perdana Menteri sekaligus Raja pertama Falalia, Muhammad Iqbal Shah Pasha mengungkapkan bahwa ideologi bangsa ialah Fatistaarte. Bahkan, fatistaarte dijadikan sebagai falsafah negara. Tujuan, panutan, penuntun langkah bangsa kelak. Lantas, Apa itu fatistaarte ?