Fatistaarte, itu adalah ideologi kami, tujuan kami,penuntun langkah kami !.

Pada tanggal 15 September 2017, dengan bangganya, Perdana Menteri sekaligus Raja pertama Falalia, Muhammad Iqbal Shah Pasha mengungkapkan bahwa ideologi bangsa ialah Fatistaarte. Bahkan, fatistaarte dijadikan sebagai falsafah negara. Tujuan, panutan, penuntun langkah bangsa kelak. Lantas, Apa itu fatistaarte ?


Hoopoes Likht, perlambangan ideologi fatistaarte dengan latar belakang berwarna biru. 
 
Fatistaarte ialah ideologi dasar Kerajaan Falalia. Nama Fatistaarte terdiri atas dua kata. Kata pertama merupakan serapan dari bahasa Arab, Fatih yang artinya kemenangan. Kata kedua merupakan kata serapan dari bahasa inggris, Star yang artinya bintang. Fatistaarte merupakan rumusan serta pedoman hidup bagi seluruh bangsa Falalia.

Fatistaarte terdiri atas 7 azas yang menjadi sendi utama penyusun fatistaarte. Azas - azas tersebut ialah azas kepatuhan, azas kebebasan, azas kekeluargaan, azas persatuan, azas keadilan, azas musyawarah, azas kemanusiaan. Azas - azas tersebut tercantum pula didalam pembukaan UUD 2017.

Awalnya, fatistaarte memiliki 3 azas utama yakni azas kepatuhan, kebebasan serta persatuan. Namun, setelah melalui perdebatan dan musyarawah yang sangat panjang. Akhirnya, ditetapkanlah bahwa fatistaarte terdiri atas 7 azas. Tanggal 17 Agustus 2017, diputuskan menjadi hari lahirnya Fatistaarte.

SEJARAH PERUMUSAN DAN LAHIRNYA FATISTAARTE

Pada tanggal 30 Juli 2017, dibentuklah Panitia Serangkai Lima Penyiap Kemerdekaan yang diketuai oleh Rjan Riadi Pasha. Panitia tersebut bertugas sebagai panitia yang menyiapkan kemerdekaan Falalia. Lalu, tanggal 08 Agustus 2017, diadakanlah sidang pertama PSLPK yang membahas apa saja yang harus disiapkan untuk mendirikan sebuah negara yang merdeka, bersatu dan berdaulat. Dan saat pembukaan sidang, bertanyalah Rjan Riadi Pasha, " Apa dasar negara yang akan kita buat kelak ?".

Dalam upaya perumusan dan pengupayaan Fatistaarte sebagai dasar negara, terdapat usulan - usulan pribadi yang diungkapkan dalam Panitia Serangkai Lima Penyiap Kemerdekaan yaitu :

a. Vijf Disare yang dikemukakan oleh Bambang Soeprawighojo. Didalam pidatonya pada tanggal 08 Agustus 2017 mengungkapkan lima azas dasar negara yaitu Kebangsaan, Keadilan, Persatuan, Kemerdekaan, Kemanusiaan.
b. Tree Staar yang dikemukakan oleh Zam zam Soetrisno Atmiwibowo. Didalam pidatonya pada sidang kedua PSPLPK pada tanggal 12 Agustus 2017 mengungkapkan ketiga azas dasar negara yaitu kepatuhan, persatuan.
   Panitia saat itu setuju dengan apa yang dikemukakan oleh Zam zam soetrisno atmiwibowo dan menetapkan bahwa tree staar sebagai ideologi, falsafah negara. Akan tetapi, hanya 5 hari tree staar bertahan karena Muhammad Iqbal Pasha mengungkapkan azas baru kenegaraan yang kelak dikenal sebagai :
c. Fatistaarte yang dikemukakan oleh Muhammad Iqbal Pasha. Didalam pidatonya pada sidang ketiga PSPLPK sekaligus sidang pembubaran PSPLPK pada tanggal 17 Agustus 2017 mengungkapkan tujuh azas dasar negara yaitu kepatuhan, kebebasan, kekeluargaan, persatuan, keadilan, kemanusiaan, musyawarah.

Akhirnya, sejak itu, disepakatilah pemikiran Muhammad Iqbal Pasha sebagai dasar negara. Dan penetapan itu ditandai dengan penyebutan ketujuh azas didalam beberapa dokumen sebagai salah satunya dokumen piagam kemerdekaan dan pembukaan UUD 2017.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Perisai Raja Rimba sebagai Lambang Negara